Thursday 28 August 2014

BASIC RIGGING (bagian I)




PENDAHULUAN


pada artikel kali ini penulis akan mencoba menulis ataupun mengulas sedikit permasalah yang berkaitan dengan dasar dasar rigging. dan sebelum menulis panjang lebar perlu pembaca ketahui bahwa apa penulis tulis hanya berkaitan dengan dasar dasar rigging saja dan mungkin banyak permasalahan yang tidak tercakup di sini karena keterbatasan ilmu/ pengetahuan penulis, yang masih sangat perlu banyak belajar belajar dan belajar. untuk itu jika nanti ada kesalahan ataupun kekurangan dalam artikel ini kami harap saran ataupun kritik yang bersifat membangun dari pembaca semua. dan yang kami tulis sebatas apa yang kami pelajari dari training di perusahaan tempat kami bekerja, jadi mungkin ada perbedaan dengan yang para pembaca ketahui, tapi penulis tetap berusaha untuk menyajikan yang sesuai dengan keumuman saja, bukan standard yang di pakai di perusahan tempat penulis bekerja.

GARIS BESAR
setelah mambaca artikel ini di harap pembaca bisa mengerti atau minimal bisa memiliki gambaran halhal berikut;
  1. memahami tanggung jawab sebagai karyawan yang bertugas sebagai rigger atau operator.
  2. memahami persyaratan kompetensi rigging equipment.
  3. memahami aturan, standard, aturan pemerintah yang berhubungan dengan operasi rigging dan pengangkatan memakai crane pemanfaatan dan pemakaian riggingyang benar serta inspeksi yang di butuhkan.
  4. memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasi bahaya  dan mengetahui metode atau cara untuk praktek lifting (pengangkatan) yang benar dan penggunaan lifting gearstermasuk penggunaan tag line (tali pandu) dan penyusunan material.
  5. mengetahui jenis ropes (wire syintetik, dan rantai sling)
  6. mengetahui bentuk lifting gears dan inspeksi peralatan.
DEFINISI RIGGING

rigging adalah proses untuk memindahkan alat atau material dengan menggunakan alat pengangkat dari satu lokasi ke lokasi lainya. pengangkatan gengan menggunakan gear mekanik seperti tali, rantai, shackle, clamp,spreader bar,  electro permanen magnet, dan perangkat mekanis  yang melekat pada bagian atau bahan untuk penopang, pengatur posisi untuk pengawasan pengamanan yang terkadang di butuhkan bantuan perhitungan dari enginer untuk membuat metode atau cara yang aman.

REFERENSI DAN STANDAR

  • peraturan menteri tenaga kerja No.PER-5/MEN/1985; pesawat angkat dan angkut.
  • peraturan menteri tenaga kerja No. PER-09/MEN/2010; operator dan petugas pesawat angkat dan angkut.
  • ASME B30.9-2003 SLINGS.
  • ASME B30.26-2004 RIGGING HARDWARE.
  • ASME B30.5-2004 MOBILE and LOCOMOTIVE CRANES
  • BS 1290 wire rope slings for general lifting purposes. REPLACED by EN 13414-1;2003 steel wire rope slings-safety-part 1; slings for general lifting service
  • ASME B30.23-2005 PERSONNELLIFTING SYSTEM.

PENGENDALIAN  RESIKO

  • selalu memperhatikan keselamatan pribadi sewaktu hendak mengoperasikan crane.
  • jangan biarkan beban tergantung melewati orang, pejalan kaki, jalan raya,atau jalur orang.
  • barikade, tanda larangan, pengawasan jalan, perkakas larangan, penerangan,peralatan isolasi, jalur aman/jalan keluar dan tindakan pengendalianyang tepat harus di pertimbangkan.
  • jika memungkinkan, live power lines hidup diidolasi atau terisolasi sebelum pekerjaan overhead. menjaga jarak minimum yang di perlukan.

OUTRIGGERS

  • fungsi outriggers adalah untuk meningkatkanstabilitas derek dan meningkatkan daya angkat
  • adalah penting  bahwa crane outriggers di tetapkan dengan benar sebelum memulai pengangkatan

RENCANA PENGOPERASIAN CRANE

  • periksa supporting structure apakah stabil di tanah
  • apakah personel kompeten mampu untuk semua tugas
  •  apakah rencana tertata dengan benar
  • keselamatan untuk semua personel yang berada di daerah yang terkena.
  • pemilihan lifting gear yang tepat.
  • membangun sistem komunikasi yang benar
  • konsultasi dan koordinasi dengan kelompok kelompok yang berada di daerah yang terkena.
  • waspada semua bahaya yang berdekatan.

DEFLEKSI ATAU PERLENGKUNGAN BOOM

memahami definisi boom defleksi dan efeknya
  • boom defleksi adalah kondisi dari crane sewaktu beban di  angkat yang meningkatkan radius boom, mengurangi kapasitas mengangkat dan mengubah pusat grafitasi menyebabkan ketidak stabilan.
  • defleksi yang terjadi pada ujung boom mengubah jatuhnya vertikal dari hoisting wire, menyebabkan beban terayunkeluar sewaktu di angkat.
  • defleksi dalam sistem boom dan suspensi dapat menyebabkan radius beban meningkat saat beban di angkat, terutama pada crane dengan booming panjang atau ketika crane sedang di operasikan dalam posisi kritikal lift.
  • karena defleksi terjadi di ujung boom, indikator sudut cenderung tidak mencerminkanpeningkatan akurat dalam radius. jika memungkinkan jari jari boom harus di sesuaikansebagai beban berat di angkat

BAHAYA PENGANGKATAN

bahaya pontensial yang berhubungan dengan rigging yang harus di perhatikan:

  • kondisi tanah.
  • kecepatan dan arah angin.
  • pengangkatan dekat gedung dan kerumunan orang.
  • barikade yang kurang sempurna
  • halangan overhead.
  • jarak pandang.
  • personel lifting
  • penggunaan tali pandu yang tidak benar.
  • penerangan kurang memadai
  • gangguan komunikasi
(bersambung insyaa Alloh.......)







Liebherr LG1750 Lattice Boom Mobile Crane




No comments: